 |
| Presiden RI di Hari Nusantara |
Jurnalisia, Kecewa dan menyesal.
Itulah yang masih tersisa dari banyak murid sekolah yang ikut berpartisipasi di acara puncak perayaan Hari Nusantara 2014 di Kotabaru.
Kekecewaan yang Meteka alami dikarenakan janji akan diberikan honor sebagai penari sebesar Rp 1 juta hingga lebih per orang. Ternyata honor yang diberikan usai sebagai penari adalah Rp 250 ribu per orang.
"Tak sebanding dengan apa yang kami keluarkan. Selama 1.5 bulan tiap hari kami berlatih. Pulang pergi dari rumah ke tempat latihan di Siring Lsut; ditanggung sendiri, apalagi harga bensin mahal," ungkap seorang murid SMK di Kotabaru yang mengaku terlibat sebagai penari.
Ditambahkannya, para penari berikut pengisi acara direkrut dari seluruh sekolah yang ada di Kotabaru; dari tingkat TK hingga SLTA.
Tak sedikit murid yang direkrut itu yang berhenti sebelum sempat tampil di acara.
"Capek latihan tiap hari, mana tak dijemput dan diantar, biaya sendiri," ujar seorang murid yang sempat direkrut.
Ketika ditanya siapa yang menjanjikan honor sebagai penari, murid SMK itu mengatakan, "pelatih tari yang menyampaikan, tapi saya tak tahu namanya."
Menyesal, menurut mereka andai tahu kejadiannya akan seperti, dipastikan tak akan mau ikut terlibat.
"Ini sebagai satu pengalaman agar lain kali mesti berpikir untuk ikut berpartisipasi," cetus murid tersebut. (JCO)
Haduh ..menari ko bicara honor...menari tu hobi bukan masalah honor 😀
BalasHapuskalau sudah dijanjikan wajar saja mereka kesal, buat yg diatas "menari tu hobi" jar ya ya ya, ikam kd memakan duit pang,
BalasHapus