"Indonesia Kelebihan Orang Pintar Tapi Tak Bermoral" - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Rabu, 10 Desember 2014

    "Indonesia Kelebihan Orang Pintar Tapi Tak Bermoral"

    -90 Ribu Stiker Untuk Peringati Hari Anti Korupsi Sedunia


    courtesy : Aktualitas
    Jurnalisia, "Benalu sosial” yang merusak struktur pemerintahan, dan menjadi penghambat utama terhadap jalannya pemerintahan dan pembangunan pada umumnya,” ujar Bambang Yudi Baskoro, Katua LP3K-RI di posko LPK3-RI Pancoran Barat V No 48 , Jakarta Selasa (9/12/2014).

    Pernyataan itu diucapkan Bambang dalam kaitan peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia yang jatuh pada 9 Desember 2014.

    LP3K-RI (Lembaga Pemantau Penyelenggara Pemerintahan Republik Indonesia) dalam memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia ini berkerjasama dengan pihak Polri, melakukan aksi dengan membagi-bagikan stiker sebanyak 90 ribu lembar.Selain itu juga melakukan renungan doa bagi para pahlawan yang telah memerdekakan negeri ini.

    Dilansir dari pemberitaan Aktualitas Online, menurut Bambang, dalam praktiknya, korupsi sangat sukar bahkan hampir tidak mungkin dapat diberantas, oleh itu sangat sulit memberikan pembuktian pembuktian yang eksak. Bahkan, aspek kecil kemasyarakatan korupsi dapat dikatakan menjadi suatu produsen dari perkembangan budaya yang sekarang ini semangkin marak.

    “Contoh terkecil dapat dilihat dari sekala birokrasi paling dasar dari negara ini seperti, terjadinya pungutan liar, dan penyalahgunaan kepentingan dan wewenang dalam kepemimpinan tingkat RT/RW,” jelas Bambang.

    "korupsi dimulai dengan semakin mendesaknya usaha-usaha pembangunan yang diinginkan, sedangkan proses birokrasi relaif lambat, sehingga setiap orang atau badan menginginkan jalan pintas yang cepat dengan memberikan imbalan-imbalan dengan cara memberikan uang pelicin (uang sogok)," sebut Sekjen LP3K-RI, Robby COD.

    Ditambahkannya, praktk tersebut akan berlangsung terus menerus sepanjang tidak adanya kontrol dari pemerintah dan masyarakat, sehingga timbul golongan pegawai yang termasuk OKB-OKB (orang kaya baru) yang memperkaya diri sendiri (ambisi material).

    “Setiap individu harus dididik untuk menolak kepura-puraan dan menjauhi korupsi serta menjadi pribadi yang berintegritas. Saat ini Indonesia kelebihan orang pintar, namun banyak yang tidak memiliki moral,” papar Robby. (JCO)



    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...