Tewas Karena Perbaiki Arus Listrik - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Senin, 11 Agustus 2014

    Tewas Karena Perbaiki Arus Listrik

    Jurnalisia, Nasib naas dialami Akhmad Anwar (26), warga Desa Satui Barat Kecamatan Satui, tewas akibat terkena setrum arus pendek listrik, Minggu (10/8/14).

    Akibat dari sengatan setrum listrik tersebut, Akhmad Anwar mendapat luka bakar di bagian dada dan tangan yang membiru.

    Menurut keterangan kakak korban, Ryan Toni, kejadian yang menewaskan adiknya itu berlangsung cepat. Bermula saat korban ingin mengisi setrum (ngecas) ke ponselnya. 

    Dikarenakan terminal aliran arus listrik yang tidak menyala, ponsel korban tak terhubung (connect), sehingga korban bermaksud memperbaiki terminal arus listrik tersebut. Sayangnya korban tidak mencabut aliran arus listrik yang masih menancap di stop kontak jaringan yang menghubungkan ke arus induk listrik. Saat itulah korban langsung terkena sengatan setrum arus listrk.



    Masih menurut keterangan kakak korban, sebelum memperbaiki aliran arus listrik tersebut korban sempat minta buatkan mie rebus kepada Istrinya. Sekira jam 20.00 waktu setempat ketika istri korban akan memberikan mie yang sudah matang, istrinya langsung terkejut menemukan suaminya sudah tak sadarkan diri. 
    Korban langsung dibawa ke satu Klinik di Sungai Danau, dan disini diketahui korban sudah meninggal. Kejadian tersebut sudah ditangani oleh Polsek Satui.
    Selanjutnya korban oleh pihak keluarganya malam itu juga dibawa ke kampung halamannya ke Danau Panggang untuk dimakamkan disana. (Herry)


    Editor : Imi Suryaputera


    5 komentar:

    1. lebih baik fotonya diganti ilustrasi saja karena nama dan alamat lengkap saja sudah cukup, kasihan almarhum. trims

      BalasHapus
    2. dasar amatiran ganti pang foto tu, kasar banar

      BalasHapus
    3. Foto korban pada bagian wajah yg mudah dikenali, sudah kami tutup dengan tulisan "water mark", sehingga tak mudah dikenali.
      Pada pemberitaan ini kami sampaikan terima kasih atas apresiasinya dengan mengatakan kami "amatiran". Memang benar pada hampir seluruh berita yg ditayangkan di situs online ini bersifat amatir alias tak dibayar, terkecuali pemberitaan yg bersifat advertorial/pariwara/iklan. (Red)

      BalasHapus
      Balasan
      1. dari gaya bahasa penulisan anda kelihatannya anda nampak sekali sangat emosional dalam menanggapi kritik pembaca, kalau memang foto itu anda tutup watermark dgn alasan supaya tidak mudah dikenali,kenapa luka bakarnya juga tidak anda blur sekalian? bukankah ganti dgn ilustrasi saja lebih baik dan sopan? jujur saja foto ini sangat sangat mengganggu dan mungkin bagi sebagian pembaca menimbulkan efek kengerian, kurang nyaman atau kurang pantas karena ini tidak menghormati korban/keluarga korban, perlu anda ketahui foto luka bakar tidak boleh dipajang itu pun kalau anda tahu etika jurnalistik, anda juga nampaknya tidak terima dengan sebutan amatiran dengan menyampaikan "terima kasih" perlu anda ingat tidak semua orang sepaham dengan anda, karena saya tidak sepaham dengan anda karena itulah saya berikan kritik kalau anda tidak bisa menerima kritik yg masuk tidak usah membuat berita lebih baik untuk konsumsi pribadi saja tidak perlu dipublikasikan, kenapa ? karena berita adalah konsumsi publik dan publik berhak menegur jika ada yang dirasa kurang pantas, terimakasih

        Hapus
    4. Terima kasih atas kritiknya.
      Kami akan mengganti atau menghapus foto tsb jika keluhan disampaikan oleh banyak pengunjung. Dalam pemuatan foto maupun ilustrasi kami punya kebijakan tersendiri, jika masih tak menabrak etika jurnalistik, kami akan lakukan. (Red)

      BalasHapus

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...